Pembagian Waktu dalam Belajar
dan Menghapal
Seseorang hendaknya membagi waktu siang dan malamnya. Semestinya
dia memanfaatkan sisa umurnya, karena sisa umur seseorang tidak ternilai harganya.
-Waktu terbaik untuk
menghafal adalah waktu sahur.
-Waktu terbaik untuk
membahas/meneliti (suatu permasalahan) adalah di awal pagi.
-Waktu terbaik untuk
menulis adalah di tengah siang.
Al-Khathib
rahimahullahu berkata: “Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur,
setelah itu pertengahan siang, kemudian waktu pagi.”
Beliau berkata lagi: “Menghafal
di malam hari lebih bermanfaat daripada di siang hari, dan menghafal ketika
lapar lebih bermanfaat daripada menghafal dalam keadaan kenyang.”
Beliau juga berkata: “Tempat
terbaik untuk menghafal adalah di dalam kamar, dan setiap tempat yang jauh dari
hal-hal yang melalaikan.”
Beliau menyatakan
pula: “Tidaklah terpuji untuk menghafal di hadapan tetumbuhan, yang
menghijau, atau di sungai, atau di tengah jalan, di tempat yang gaduh, karena
hal-hal itu umumnya akan menghalangi kosongnya hati.”
(Diambil dari
Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allim, karya Al-Qadhi
Ibrahim bin Abil Fadhl ibnu Jamaah Al-Kinani rahimahullahu, hal. 72-73, cet.
Darul Kutub Al-Ilmiyyah)
Dikutip dari http://www.Asysyariah.com Penulis
: Penulis : Redaksi, Judul: Waktu dan
Tempat Menghafal Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar